Si Unyil Jalan-Jalan Ke Olympic

06 September 2010

Suatu siang yang sedang terik-teriknya, tampak mobil dengan logo stasiun TV Trans-7 itu singgah di kawasan Industri Olympic. Sesuai permintaannya mereka bertujuan datang di pabrik industri furniture knock-down ternama di Indonesia itu untuk meliput proses produksi furniture sebagai materi liputan khusus tayangan “Laptop Si Unyil”.


Sungguh suatu kehormatan bagi Olympic diliput oleh si Unyil yang notabene adalah icon boneka tangan karya Suyadi alias Pak Raden yang serialnya di TVRI cukup tersohor di benak anak-anak di era tahun 1980-an itu.

Setelah berkenalan dengan tim liputan yaitu Ari sebagai “dalang” yang memainkan tokoh boneka dan Akbar sebagai kameramen, ditunjukkan pula boneka yang namanya sempat tenggelam di era tahun 1990-an itu karena tersaingi oleh tontonan kartun Jepang yang trend saat itu. Tokoh boneka yang dibawa yaitu Unyil dan Miku. Miku adalah tokoh baru yang lahir sejak serial Unyil kembali diangkat oleh Trans-7 untuk menyesuaikan dengan kondisi anak jaman sekarang dengan karakter anak perempuan yang pemberani namun cuek, terlihat dari aksesoris yang dikenakannnya bernuansa anak laki-laki.

Wujud boneka tampak mungil, ringan dan rapuh karena pada bagian kepala terbuat dari bubur kertas dan pewarnaanya menggunakan cat air ini. Namun boneka tangan ini tampak hidup ketika mbak Ari selaku “dalang” memainkannya dengan lincah dan menjiwai. “Untuk memainkannya agar terlihat hidup harus latihan selama beberapa bulan bersama senior yang dulu memainkan boneka Unyil di TVRI”, tutur Ari.

Sayangnya petualangan Unyil dan Miku tidak meliput semua bagian proses produksi karena keterbatasan waktu di hari itu.

Diawali di lokasi gudang foil, mereka melihat-lihat aneka koleksi foil yang begitu menarik dan memberi rona pada produk Olympic Furniture. Dari warna yang gelap hingga terang semua ada di sana.

Selanjutnya mereka melintas ke bagian Wrapping, yaitu bagian yang memproses pelekatan panel dengan foil yang dipilih. Saking penasarannya hingga si Miku menempelkan tangannya ke panel yang telah dilumuri lem, akibatnya si Miku kesulitan untuk melepas rekatan lem di tangannya...dasar Miku.

Lokasi selanjutnya yaitu Cutting, yaitu bagian yang memproses pemotongan panel yang telah dilapisi foil sesuai bentuk dan ukuran yang diinginkan. Si Unyil dan Miku begitu serius dan kagum melihat kelincahan operator yang lihai mengarahkan panel di atas pisau potong hingga terbentuk suatu bidang sesuai suatu pola...”hiii...tajaam”, tukasnya. Tidak jauh dari Cutting, perjalanan dilanjutkan ke Boring, yaitu proses pelubangan panel untuk sambungan pin dan sekrup.

Setelah puas melihat-lihat, petualangan dilanjutkan ke Edging, yaitu bagian yang memproses pelapisan pinggiran panel agar warnanya sesuai dengan foil pada panel agar tampak rapi. Unyil dan Miku juga tampak serius mengamati proses ini karena butuh ketelitian juga agar hasil Edging tampak rapi.

Tiba pada petualangan terakhir yaitu Packing, di sini si Unyil dan Miku melihat tumpukan bagian-bagian panel yang terpisah akan dikemas dalam kardus.
Mereka mengamati seorang operator yang bertugas membersihkan bagian panel dari debu dan kotoran, namun saking seriusnya sampai mereka tertiup debu berulang kali.

Terakhir si Unyil dan Miku menyambangi lokasi perakitan produk. Mereka mengamati proses perakitan meja belajar yang berlangsung begitu cepat oleh 2 tenaga perakit yang memang sudah berpengalaman. “Tampak mudah dan praktis”, pungkas mereka.

Selama petualangan itu baik si Unyil dan Miku juga tim liputan menyempatkan berfoto bersama dengan tim dari Olympic Furniture. Ternyata banyak juga ya fans si Unyil di Olympic ;) (MNA)

0 Comments: